Selasa, 07 Mei 2013

Contoh Opening Saat Siaran

(OPENING1)
STAR-B STATION RADIOLINE “SOUL OF OUR MUSIC”
Assalamu'alaikum Blistener.. / Pa kabar  ? moga tetep baik-baik aja ya... // Seneeeng banget rasanya / Kalo pagi-pagi gini kamu udah lakuin aktifitas /Apa lagi nih  kalo kamu ngelakuin nya sambil dengerin radio.. // Karena..
 Wendi Pradama Kusuma kembali lagi neh / di acara nya B-in the morning // Hari yang cerah / Senin /  8 April 2013 // Seperti biasa / dari jam  9 pagi / sampai jam 11 nanti / Wendi bakal puterin lagu-lagu yang asik,info seputaran bandung,kampus dan masih banyak lagi // Eits... / Jangan  kemana-mana / Tetep stay tune di STAR-B STATION RADIOLINE “SOUL OF OUR MUSIC” / Yuk mari... / kita dengerin lagu yang satu ini //

(OPENING2)
STAR-B STATION RADIOLINE “SOUL OF OUR MUSIC”
Assalamu'alaikum Blistener.. / Pa kabar  ? moga tetep baik-baik aja ya... // Seneeeng banget rasanya neh  / Kalo pagi-pagi gini kamu udah lakuin aktifitas / Apa lagi nih  kalo kamu  ngelakuin nya sambil dengerin radio.. // Karena..

Ada Wendi Pradama Kusuma neh / yang  bakalan nemenin kamu / di acara nya B-in the morning  // Seperti biasa / dari jam  9 pagi / sampai jam 11 nanti / Wendi bakal puterin lagu-lagu yang oke, info seputaran bandung,kampus dan masih banyak lagi // Eits... / gak usah khawatir / buat kamu yang mau tisam and request, udah kita buka dari sekarang koq...  / di FB kita STAR-B STATION / dan @STAR-BSTATION buat yang mau kirim via twitter // so.. Jangan  kemana-mana / Tetep stay tune di STAR-B STATION RADIOLINE “SOUL OF OUR MUSIC” / Yuk, kita dengerin lagu yang satu ini //
Semoga informasi ini dapat bermanfaat buat kalian semua :)

10 Kesalahan Yang Paling Sering Dilakukan Seorang Saat Presentasi


1. Memulai Presentasi dengan Asumsi yang Keliru
Sering orang berpikir bahwa presenter-presenter yang sukses itu dilahirkan, bukannya dibentuk. Padahal, seringkali terbukti bahwa skill presentasi itu adalah kemampuan yang harus dibentuk dan bukannya bawaan lahir. Para presenter besar (misalnya para orator ulung, pemuka negara, atau tokoh besar lainnya) tidak begitu saja mendapatkan kemampuan presentasi atau orasi tersebut. Mereka memupuk kemampuannya dari waktu ke waktu, melalui latihan dan praktek.

2. Menyatakan Fakta dengan Apa Adanya
Seringkali presenter hanya mementingkan fakta, data, serta informasi lainnya, tanpa ada pengaruh emosional. Ini merupakan kesalahan fatal. Dengan mempresentasikan informasi sebanyak-banyaknya, belum tentu Anda bisa membuat peserta presentasi memahami, mengingat dan menerima apa yang Anda sampaikan. Boleh dibilang, ini artinya Anda mengabaikan tanggung jawab untuk memberikan segala dukungan yang relevan dan memungkinakan atas argumen Anda, yang dilakukan secara selektif dan terstruktur. Dan penekanan-penekanan emosi bisa jadi salah satunya.

3. Persiapan yang Tidak Memadai
Gagal dalam persiapan, adalah persiapan untuk gagal. Mulai perisapan presentasi dengan menetapkan target serta tujuan Anda. Jika tujuan Anda adalah untuk mempengaruhi atau membujuk para peserta presentasi, maka Anda harus memahami sikap dan pemikiran peserta presentasi. Apa yang sekiranya akan menggerakkan mereka. Pikirkan masak-masak, pembuka dan penutup presentasi itu. Bagaimana caranya mendapatkan perhatian peserta dengan pembukaan yang kuat. Dengan menentukan tujuan dan mulai menyusun presentasi, selangkah dami selangkah, Anda sedang memantapkan presentasi itu untuk mencapai tujuan utama anda.
 
4. Kurangnya Latihan
Latih terus presentasi Anda, sesering mungkin. Ini akan memberikan beberapa keuntungan: Anda akan semakin memahami presentasi Anda dan membuat Anda mampu menghayati maknanya, sehingga tidak lagi sekedar mengingatnya. Ini juga membuat Anda menguasai materi presentasi, sehingga Anda akan dapat menyampaikannya secara spontan dan lebih meyakinkan.

5. Penggunakan Catatan yang Kurang Memadai
Intinya di sini bukan pada perlu tidaknya menggunakan catatan, tapi bagaimana menggunakan catatan dalam presentasi. Gunakan catatan yang bisa Anda pahami dengan melihatnya hanya sekilas—menurut penggunaannya: catatan petunjuk visual, atau berfokus pada kata-kata atau gagasan pokok presentasi. Jangan sampai catatan itu nantinya membuat Anda terus-terusan membaca (mengabaikan peserta) dan membuat Anda kehilangan kontak mata dengan peserta.

6. Penyampaian Visual yang Berlebihan
Seringkali presenter memasukkan data, statistik, atau grafik sebanyak-banyaknya dalam peraga visual mereka. Yang lebih buruk lagi, itu disampaikan dengan animasi sangat rumit. Padahal, semakin banyak materi visual yang ada, maka semakin lama pula peserta presentasi harus membaca dan memahami apa yang sampaikan. Data visual presentasi yang berlebihan akan mengalihkan perhatian peserta. Gunakan saja visual singkat yang akan menguatkan materi presentasi dan membuat fokus peserta tetap terpusat pada Anda.

7. Kurangnya Perhatian pada Pentingnya Komunikasi Non-Verbal
Kita berkomunikasi lebih banyak dari yang kita sadari melalui bahasa tubuh—melalui suara, mata, gestur, postur, dan ekspresi wajah kita. Ketika Anda melakuan presentasi, bahasa tubuh yang tegas dan positif menjadi sarana utama dalam membantu Anda mendapatkan kepercayaan peserta. Mengetahui bagaimana cara memanfaatkan kemampuan ini sama artinya dengan memperbesar peluang sukses presentasi Anda.

8. Kegagalan Mengenal Medan
Ini juga kesalahan yang sering dilakukan presenter. Pengenalan medan adalah sesuatu yang penting, terlebih jika presentasi dilakukan di tempat yang belum familar atau di hadapan peserta berjumlah besar. Anda harus memeriksa semua sarana/prasarana presentasi—alat yang akan anda gunakan, lampu penerangan, bahkan pengaturan tempat duduk dan sebagainya. Jangan mengharapkan adanya belas kasihan dan bantuan jika ada hal yang tidak berfungsi dengan semestinya.

9.Kegagalan Mempersiapkan Tanya-Jawab
Suatu hal belum berakhir sampai hal itu berakhir, dan presentasi Anda belum berakhir sampai anda bisa menjawab pertanyaan apapun yang diajukan seputar presentasi Anda. Meski dalam agenda tidak ada sesi tanya-jawab resmi, sebaiknya Anda selalu bersiap-siap. Coba cari pertanyaan yang mungkin pernah muncul dalam benak Anda sendiri. Perkirakan lebih jauh pertanyaan yang mungkin muncul, yang bisa jadi tidak berkaitan dengan presentasi anda. Coba analisis peserta presentasi, cari permasalahan yang mereka hadapi karena mungkin permasalahan itu akan memancing pertanyaan.

10. Bersembunyi di Balik Mimbar
Seringkali terjadi, mimbar dianggap sebagai pagar pembatas antara presenter dan peserta presentasi. Presenter yang merasa nervous untuk berbicara seringkali menggunakan mimbar sebagai tameng, sepertinya mereka ingin bersembunyi dari peserta. Kalau saja semua persiapan (di atas) sudah Anda lakukan dengan semestinya dan memadai, maka tidak ada lagi alasan untuk bersembunyi dari peserta presentasi.